Jumat, 15 April 2011

Topan.....Topan.


“Ah….payah, aku ketahuan”, kata Topan menggaruk kepalanya yang agak gundhul.
rupanya dia baru sudah tak bisa mengelak dari desakan teman-temannya.
 
Seperti biasa, setiap hari senin, kelas kami selalu sibuk di pagi hari dengan cerita anak-anak selama liburan hari sabtu dan minggu. Beraneka cerita yang keluar dari mulut mereka. Saking asyiknya sampai mereka tak sadar bel upacara sudah berbunyi. Melihat bu Lala datang, anak-anak segera berlarian menuju halaman sekolah.
Pak kepala sekolah mengumumkan bahwa ujian sudah dekat, anak-anak harus mempersiapkan diri dengan belajar yang tekun.  Anak-anak mendengarkan nasehat guru dengan seksama, namun tidak dengan topan, beberapa kali dia tampak meringis memegang perutnya.
Bergegas bu Lala menghampiri Topan. “Kenapa perutmu Nak? Apa kau sakit?” Tanya bu Lala dengan penuh perhatian. “Tidak bu, aku tidak apa-apa”, jawab Topan sedikit malu. Topan berusaha kembali berkonsentrasi pada upacara yang masih berlangsung. Meski curiga, bu Lala kembali berdiri di belakang barisan anak kelas satu.
Upacara telah usai, semua anak sudah masuk ke kelas kembali. “Ayo segera persiapkan buku matematika kalian, sebentar lagi pak Ahmad akan datang”, ujar bu Lala dari balik mejanya.  Tiba-tiba bu Lala terburu-buru keluar kelas sambil menutup hidung. Beberapa anak yang melihat segera menengok bu Lala keluar kelas. “Ada apa bu?” tanya Wahyu dengan penuh penasaran. “Ibu mau muntah”, teriak Adit dari kursinya.
 “Bu Lala, disini bau kentut”, kata Santi sambil berlari menemui bu Lala. Anak-anak yang lain segera heboh saat mencium aroma yang tak sedap. “Itulah yang buat ibu lari, ibu tidak tahan dengan bau kentut ini”, kata bu Lala dari pintu kelas “ Siapa yang kentut?, sambung bu Lala sambil mengamati empat anak yang duduk dekat meja bu Lala, yaitu Santi, Ita, Topan dan Adit. “Kami tidak”, kata Santi dan Ita bersamaan. Adit menggeleng, sedangkan Topan yang biasanya suka bercanda, kali ini tak bisa mengelak saat semua mata teman-temannya tertuju padanya “Ah….payah, aku ketahuan”, katanya sambil menggaruk kepalanya yang agak gundhul. Rupanya sejak upacara tadi dia merasa perutnya tak nyaman karena ingin kentut. Semua anak serentak berteriak” Huuuuuuuuu……Topan, capek deh!”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar